31 March 2009

Ibu Hamil dan Susu


Ibu Hamil membutuhkan gizi yang lengkap dan seimbang agar tidak keguguran, persalinan lancar dan anak terbebas dari cacat bawaan. Keguguran adalah pengalaman pahit seorang ibu. Cukup banyak kasus keguguran terjadi pada masa trimester pertama (10-15%). Ada juga yang mengalami keguguran pada trimester kedua atau ketiga. Keguguran adalah berhentinya kehamilan sebelum waktunya, yang mengakibatkan kematian janin.

Penyebab Keguguran
Umumnya, keguguran pada trimester pertama disebabkan oleh kalainan kromosom atau faktor genetik yang menghambat perkembangan janin. Faktor lain adalah, radang saluran telur, penyakit kronis dan ketidakseimbangan hormon. Kasus keguguran pada trimester kedua atau ketiga, biasanya karena ada kelainan dalam rahim. Ada kasus, seorang ibu keguguran karena leher rahim yang lebih dulu membuka sebelum waktunya, sehingga janin keluar sebelum waktunya.

Pentingnya Nutrisi
Menurut para ahli, nutrisi yang cukup selama hamil penting untuk mencegah keguguran. Selama hamil, calon ibu harus mengkonsumsi aneka makanan dalam jumlah cukup dan gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan yang mengandung cukup zat gizi dalam jenis dan jumlah yang seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Agar perkembangan janin sempurna, proses persalinan lancar, kondisi ibu dan bayi sehat, makanan yang dikonsumsi harus mengandung semua zat gizi.
Menurut Dr. Nani Lekzokumoro, Sp.Gk. dari RS Ibu dan Anak Pluit, Jakarta, kebutuhan susu ibu hamil mesti disesuaikan dengan kondisi gizinya. "Pola makan juga menentukan apakah ibu hamil perlu mengkonsumsi susu atau tidak," jelasnya.

Susu dan Keguguran
Studi WHO (World Health Organization) terhadap 8.300 perempuan di negara berkembang mengungkapkan, ibu hamil yang mengkonsumsi 4 gelas susu sehari dapat mengurangi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan hingga 24%. Termasuk mengurangi peluang kelahiran prematur 20% dan memotong resiko kematian bayi yang lahir 30%.
Pada kehamilan trimester pertama, biasanya terjadi gangguan makan seperti morning sickness (mual dan muntah), sehingga asupan gizi berkurang. Padahal pada masa itu sedang terjadi pembentukan sistem syaraf dan otak, jantung dan organ-organ penting lain pada janin, seiring dengan pertumbuhan janin, si ibu harus menambah kebutuhan asupan gizi. Beberapa zat penting yang perlu dikonsumsi selam hamil adalah kalsium, asam folat dan zat besi. Zat-zat tersebut terdapat dalam susu. Zat-zat gizi ini penting untuk perkembangan janin dan mencegah cacat bawaan serta keguguran. Susu adalah sumber kalsium tinggi yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Susu dapat melindungi ibu dari tulang keropos (osteoporosis), karena janin mengambil persediaan kalsium dari tulang si ibu.
Susu juga mengandung asam folat. Kekurangan asam folat dapat mengganggu perkembangan otak, sampai cacat bawaan pada susunan syaraf pusat maupun otak janin. Cacat bawaan bisa berupa bayi lahir dengan tidak ada otak/batok kepala, tulang punggung belah/terbuka atau selaput otak menonjol, bibir sumbing, kelainan jantung, dan down syndrome. Asam folat juga dapat mencegah animea dan mensupport pertumbuhan janin serta plasenta. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan kejadian keguguran berulang, kelahiran prematur dan lepasnya plasenta (solusio plasenta). Menurut Dr. Nani Lekzokumoro Sp.Gk., susu cukup penting bagi ibu hamil. Namun, susu bukan satu-satunya sumber zat gizi. Kalsium misalnya, ada pada kacang-kacangan atau pada udang kecil.

(OTC DIGEST, 3rd.ed., I, Nov 2006)

30 March 2009

Proposal Digitalisasi Koleksi Skripsi

Latar Belakang
Koleksi skripsi adalah koleksi perpustakaan yang berupa tugas akhir mahasiswa dalam bentuk cetakan berbentuk buku. Setiap mahasiswa yang telah lulus kuliah diwajibkan menyerahkan hasil karya skripsinya ke fakultas masing-masing yang selanjutnya bila tugas akhirnya mempunyai nilai B ke atas maka skripsinya juga diserahkan ke perpustakaan yang dapat dipakai sebagai bahan studi literature atau perbandingan studi dari hasil karya maupun research yang telah mereka lakukan dan dalami. Dari tahun ke tahun dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya di Ubaya maka otomatis jumlah karya skripsi semakin bertambah dan memenuhi rak koleksi skripsi. Pertambahan antara jumlah skripsi, rak, dan ruangan yang ada sudah tidak seimbang lagi. Skripsi terus bertambah sedangkan rak dan ruangan relatif tetap dan tidak bertambah. Akibatnya, skripsi dengan terbitan lama harus digudangkan dengan kondisi yang kurang tertata dengan rapi karena terbatasnya rak dan ruangan tempat penyimpanan Kebutuhan akan model penyimpanan yang efektif mendesak dilakukan untuk menghindari masalah yang terjadi di atas.

Digitalisasi
Digitalisasi adalah teknik merubah bentuk dari koleksi text book (bentuk buku) menjadi koleksi digital dalam bentuk file tetentu (biasanya pdf) dan disimpan di sebuah CD, DVD, PC, maupun computer server. Perubahan (konversi) bentuk teks menjadi digital dilakukan dengan melakukan scanning halaman per halaman baik dengan metode simplex, flatbed, maupun duplex untuk menjaga keaslian isi dari koleksi. Dengan digitalisasi masalah model penyimpanan dan pengamanan data koleksi skripsi dipastikan dapat menjadi solusi permasalahan selama ini. Proses digitalisasi itu sendiri memerlukan beberapa sumber daya manusia dan perangkat yang mutlak diperlukan guna memperlancar jalannya proses digitalisasi.

Perangkat
Dalam pelaksanaan digitalisasi diperlukan perangkat pendukung, antara lain :
1. Scanner
2. Troli
3. Alat Pemotong Kertas
4. Mesin Penghancur Kertas
5. CD, DVD, Hardisk
6. Ball point
7. Masker
8. Kain Lap

Estimasi Waktu

Waktu yang diperlukan dalam melakukan scanning setiap 10 halaman diperlukan waktu rata-rata 3 menit. Maka, untuk satu eksemplar skripsi dengan rata-rata 100 halaman, diperlukan waktu 30 menit. Untuk menyelesaikan proses digitalisasi koleksi skripsi, maka waktu yang diperlukan diperkirakan sekitar 30 menit kali jumlah eksemplar, ditambah dengan proses yang berlangsung sebelum dan sesudah scanning.
Gambaran waktu yang diperlukan dalam proses scanning per eksemplar dari awal hingga akhir dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel esitimasi waktu digitalisasi

No. Kegiatan Waktu
1. Memilah dan memilih skripsi 2 menit
2. Mengangkat dan memindah 3 menit
3. Melakukan pemotongan cover 5 menit
4. Melakukan scanning 30 menit
5. Melakukan penghancuran 10 menit

28 March 2009

Resensi Buku dengan Judul Buku Pintar Pelamar Kerja



Judul : Buku Pintar Pelamar Kerja


Penulis : Lee White


Alih Bahasa : Dian Paramesti Bahar


Penyunting : M. Sholeh


Penerbit : [s.l]: Mitra Media, 2009


Tebal : xii, 140 hlm.; 21 cm


Harga : -


ISBN : 979-3943-41-6


Peresensi : Masyhur ( Pustakawan Ubaya )


Kebutuhan akan sebuah buku pedoman untuk seorang pelamar kerja dirasakan semakin besar dan kian penting oleh semua keluarga. Berlalu sudah masa dimana seseorang mendapatkan pekerjaan di usia remaja atau awal usia duapuluhan dan bertahan dengan satu atasan hampir sepanjang sisa hidupnya. Pangsa pasar tenaga kerja mudah sekali berubah disebabkan oleh banyak faktor dan hal ini akan terus berlangsung. Faktor-faktor itu diantaranya adalah penutupan usaha karena likuidasi, promosi, pengunduran diri, pensiun dan redudansi yang disebabkan merger, pengambilalihan pemilik, perluasan teknologi hingga penyusutan karyawan.

Buku pintar ini dirasakan sangat membantu kegiatan mencari kerja yang mencakup semua anggota keluarga. Dengan petunjuk yang jelas dan rinsi yang disertai dengan contoh-contoh untuk semua kalangan dengan penekanan pada mereka yang putus sekolah, masyarakat niaga, tingkat supervisor, tingkat eksekutif senior, tingkat
manajemen menengah, kontraktor, sarjana, petugas administrasi, orang yang terkena perampingan, dan orang yang kembali bekerja setelah lama tidak bekerja.

Ditulis dengan gaya ringkas, masuk akal dan praktis, pembaca akan dapat menjadikan buku ini sebagai pedoman untuk semua lamaran pekerjaan. Dimulai dengan teknik praktis bagaimana menganalisis sebuah iklan perkerjaan, dilanjutkan dengan permohonan pekerjaan yang efektif, membuat resume ( curriulum vitae) yang memikat, informasi penting mengenai cara mempersiapkan diri menghadapi wawancara yang menentukan, teknik menulis surat susulan wawancara, nasehat-nasehat khusus buat mereka yang putus sekolah, mereka yang ingin kembali bekerja setelah lama absen dan nasehat-nasehat berharga bagi mereka yang dipecat oleh pemberi kerja.

Buku ini juga ditulis untuk menunjukkan efek-efek merugikan dari lamaran kerja yang ditulis secara asal. Terkadang pelamar kerja membuka cacatnya sendiri ketika ia menulis surat lamaran, biodata, resume (CV) yang berkualitas buruk. Informasi, komentar, nasehat dan contoh-contoh surat dan resume (CV) yang diberikan dinilai penulis tidak akan berubah atau menjadi usang karena didasarkan pada pengalaman tahunan. Dari catatan pribadi, ternyata punya kompetensi tinggi dalam hal rekrut merekrut seorang pegawai. Ia adalah Direktur Link Executive Search di Sydney, Australia. Selama lebih dari 25 tahun ia terlibat dalam perekrutan staf dan eksekutif, mengevaluasi lamaran pekerjaan sebagai seorang profesional prekrutan. Dia terlibat dalam lebih dari 1500 perekrutan dari berbagai disiplin ilmu dan organisasi.

Penulis begitu yakin bahwa prosedur dan kegiatan perekrutan tidak akan mengalami perubahan materi, walaupun dia abad elektronik sekalipun. Informasi tersebut dapat digunakan hingga dua puluh tahun dari sekarang.

Resensi Buku dengan Judul Misteri Terbunuhnya Soekarno



Judul : Misteri Terbunuhnya Soekarno


Penulis : Wang Xiang Jun


Penerbit : Yogyakarta: Pustaka Radja, 2008


Tebal : 123 hlm; 19 cm


Harga : ± Rp. 23.800,-


ISBN : 978-602-80420-1-7


Peresensi : Masyhur ( Pustakawan Ubaya )


Membahas Soekarno, salah seorang pendiri bangsa, masih tetap enak untuk dibahas dan didiskusikan. Hal itu terkait erat dengan prinsip-prinsip nasionalisme dan kejuangannya. Tokoh yang berpengaruh besar dalam mewarnai kehidupan bangsa, sosok dengan berbagai macam julukan, diantaranya : a great man, the greatest leader in Asia, dan tidak sedikit stigma buruk melekat pada dirinya, diantaranya: a love hunter, trouble maker, bahkan a warmanger atau a liar.
Begitulah sang penulis memulai latar belakang penulisan buku ini. Penulis berusaha membatasi tulisannya dengan memfokuskan pada masa-masa Bung Karno dalam tahanan rumah sampai beliau wafat agar tema dari isi buku yang diusung tidak melebar dan keluar dari judul buku. Namun dengan sadar atau tidak ternyata pernulis tetap tidak bisa terlepas dari mambahas masalah-masalah yang menjadi latar belakang dari peristiwa sebelum jatuhnya Bung Karno sebagai presiden RI hingga bilau wafat.

Diawali dengan membahas sifat dan karakter Bung Karno, buku ini menjelaskan karakter beliau seorang Herakles ditengah-tengah gemuruh tepuk tangan massa. Tetapi ia juga seorang Hamlet yang disobek-sobek kebimbangan. Dia sanggup mengomandokan Trikora dan Dwikora, tetapi secara pribadi ia tidak berani menyembelih ayam sekalipun. Ia juru bedah ecek-ecek yang pingsan kalau melihat darah, ia pula satu-satunya pemimpin revolusi yang tidak tahu alif bengkongnya strategi perang. Seorang yang cerdas dalam ilmu hitungan dan menggambar, ingatan merekamnya bagaikan magneftopfon. Begitu seterusnya, begitu banyak karakter dari sang proklamator ini diceritakan dalam buku ini.

Bung Karno dengan tiga kali usaha pembunuhan yang semuanya lolos dari maut, mulai dari peristiwa pelemparan granat di Cikini saat mengunjungi sebuah bazar, kemudian tanggal 9 Maret 1960 saat sebuah perluru roket yang ditembakkan oleh Maukar dari sebuah pesawat MIG-17 AURI ke beranda dalam Istana Merdeka, dan tahun 1962 ketika sedang melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman belakang Istana Merdeka, seorang yang berada beberapa baris dibelakangnya menembakkan 6 peluru pistol dari jarak sekitar 4 meter. Penulis memberi judul babnya dengan judul “Tiga Kali Pembunuhan”, pemberian judul bab yang dapat dikonotasikan sebagai pembunuhan yang dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 kali, hingga dapat berakibat pada salah persepsi pembaca, padahal itu hanya beberapa upaya pembunuhan yang gagal. Alangkah lebih bijak jika penulis memberi judul bab yang lebih bermakna sebenarnya, “Tiga Kali Usaha Pembunuhan”.

Ketidakharmonisan hubungan Soekarno-Soeharto mulai terasa sejak 1956-an hingga puncaknya pada saat keluarnya Supersemar dimana Supersemar dipakai sebagai alat pembubaran PKI, membuat Soekarno gusar. Apalagi, Supersemar dipakai Soeharto untuk “menyingkirkan” pejabat tinggi tangan kanan Soekarno. Supersemar dan keterlibatan CIA dalam peristiwa G30S yang dinilai penulis sebagai kepentingan untuk mengungguli Soekarno karena sikapnya yang tegas dalam tiga hal, yaitu Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri), pembentukan Conefo, dan Dwikora. Dua hal tersebut adalah awal jatuhnya Soekarno dari kursi presiden, hingga ia pun jatuh sakit sampai wafat.

Kontroversi tentang kematian Soekarno menyeruak dalam berbagai versi. Dan masing-masing versi selalu ada yang mengkounter dengan versi lain yang bertentangan. Unsur kepentingan, dendam, pemutarbalikan fakta, pembelaan kepada rezim Soekarno, juga pembelaan terhadap apa yang dilakukan oleh rezim Soeharto. Mulai dari versi kontroversial Ratna Sari Dewi Soekarno si “MADAM D SYUGA” yang menyatakan bahwa Soekarno dibunuh secara perlahan dengan obat-obatan overdosis.Tentu saja keterangan ini dibantah oleh istri Soekarno yang lain dan dokter yang merawat Soekarno. Keterangan dan pernyataan yang berbeda dari berbagai sumber tentang penyebab kematian Soekarno semakin seru dan menambah hangat isi dari buku ini. Berbagai pertanyaan yang belum terjawab dan masih menyisakan misteri dari kematian Soekarno, antara lain : Benarkah Bung Karno dibunuh secara perlahan-lahan oleh “sukseornya”, Apakah kematian Soekarno akibat obat-obatan dari dokter RRC atau dokter kepresidenan, Dimanakah Dewi Soekarno saat Bung Karno meninggal, Kenapa Rachmawati mengatakan tidak mengenalnya yang berbeda dengan buku berjudul “Bapakku Ibuku” yang ditulisnya, Kenapa dokter pribadi Bung Karno, dr Mahar Mardjono tidak konsisten dengan pernyataannya, Apakah kematian Bung Karno berkaitan dengan CIA atau G30S/PKI, atau karena harta Dana Revolusi yang masih menjadi misteri, Dimanakah tongkat komando dan Supersemar yang asli, Bagaimana pendapat dan reaksi para orang “terdekat” dan para Soekarnois lainnya.

Terkait dengan pemilihan kata dalam judul, demikian pula halnya dengan pemilihan judul buku ini “Misteri Terbunuhnya Soekarno”. Kesan pertama yang didapat pembaca adalah bahwa Soekarno meninggal karena dibunuh. Mungkin itulah trik yang cerdas dari penulis untuk mengajak pembaca begitu serius memperhatikan tulisan-tulisan penulis dari awal hingga akhir tulisan karena menggelitik pembaca untuk terus berusaha meneruskan cerita dan infomasi yang dipaparkan oleh penulis, meskipun pada akhirnya penulis tidak menampilkan kesimpulan dari judul karyanya. Hanya sebuah kebebasan pembaca untuk memberikan penilaian secara pribadi dan menyimpulkan sendiri atas sejarah yang sampai sekarang masih menjadi misteri. Anda berhak memberikan penilaian secara pribadi dan menarik sebuah benah merah atas sejarah yang sampai sekarang masih menjadi misteri.