21 June 2012

Pengajian Tajam dan Dalam oleh KH. Anwar Zahid

Pengajian KH. Anwar Zahid dari Bojonegoro di Dlopo Madiun 2012 tentang Mencetak, Membentuk  Anak Sholeh, dan Syukur Nikmat



Tiga perkara mencetak anak yang sholeh dengan membekali anak :
1. Pendidikan
2. Akhlaqul Karimah (budi pekerti) dengan teladan orang tua
3. Do'a kepada anak

Syukur yang benar (akan mendapat tambahan nikmat ) adalah syukur yang merasa nyaman, tercukupi atas pemberian Alloh dan merasa berlebihan atas pemberian nikmat Alloh sampai-sampai tidak memikirkan hal lebih (tambahan) setelah itu.
Mengungkapkan rasa syukur dengan cara:
- syukur terhadap harta benda dengan infak, shodaqoh kepada fakir miskin, masjid, ponpes, dll
- syukur terhadap kesehatan dengan aktifitas ibadah, spt sholat, dll





16 June 2012

Pengajian Tajam dan Dalam oleh KH. Anwar Zahid

Pengajian Kyai Anwar Zahid dari Bojoneoro di Simokalangan Surabaya



Membahas hal ihwal dzikir dll

Kita berada di majlis yang penuh hidmah dan barokah yang diridhoi oleh Alloh, majlis yang disenangi para nabi, rosul, dan malaikat Alloh yaitu majlis dzikir dan ta'lim. Hanya dua tempat dan kegiatan yang dicintai Alloh disenangi para nabi dan rosul yaitu majlis dzikir dan ta'lim.

Sesuai sabda rosululloh 
"addun ya mal'unatun mal'unun maa fiiha illa dzikralloh wa 'aliman wa muta'aliman"
Dunia dan isinya ini semuanya dilaknat oleh Alloh, semua urusan dunia dilaknat oleh Alloh, kecuali dzikir kepada Alloh, orang alim (berilmu) dan orang yang menuntut ilmu, kegiatan majlis dzikir dan majlis ilmu. Waktu, harta dan tenaga semua untuk kegiatan dzikir dan ta'lim. itulah yang tidak dilaknat oleh Alloh.

Orang yang berdzikir mempunyai kedudukan yang luar biasa (istimewa) disisi Alloh yaitu menjadi teman Alloh (selalu ditemani oleh Alloh). Sesuai sabda rosululloh di hadist kudsi "Ana jalisu man dzakaroni" : "Aku (Alloh) duduk (teman, bersama) orang-orang yang berdzikir (mengingat) kepadaKu".
Hanya Alloh yang dapat menjadi teman setia selamanya di dunia dan akhirat, sedangkan teman dengan manusia setianya hanya terbatas pada waktu dan keaadaan.

Dzikir itu menghubungkan badan yang akan kehilangan hidupnya kepada dzat yang maha hidup dan menghidupi yaitu Alloh, agar dapat hidup selamanya.

Ciri-ciri hati yang hidup, yaitu ketika dihadapkan pada panggilan, perintah Alloh dan amal amal kebaikan maka ia akan segera meresponnya dengan senang hati dan taat pada perintah Alloh tersebut. Contoh : panggilan sholat, bershodaqoh. Maka agar hati tetap hidup maka diperlukan latihan dengan banyak membaca Al Qur'an, dan dzikir kepada Alloh, seperti tahlil, tahmid, tasbih, istighfar, dan sholawat untuk memupuk rasa cinta kepada Rosululloh Muhammad SAW. Itulah hal utama yang harus ditanamkan dalam beragama dan hal2 yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita.

Seperti telah diajarkan oleh Rosululloh "Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara : 1. Cinta kepada Nabimu, 2. Cinta Ahlul bait (keluarga nabi) 3. Membaca Al Qur'an". Bukan hanya kita yang cinta kepada rosululloh tetapi kita juga akan mendapat cinta dari rosululloh. Maka barang siapa yang banyak bersholawat atas nabi, dialah yang akan lebih dahulu mendapatkan pembelaan (syafaat) dari baginda Rosul "aktsaruhum 'alayya sholatan" kata rosul.

Sabda Rosul : "Matsaludzdzakiri wa ghoiri dzakiri kamatsalil hayyi wal mauti"
Perumpamaan orang yang berdzikir dan tidak berdzikir seperti orang yang hidup dan orang yang mati.

13 June 2012

Catatan Aneh

Sebuah catatan yang harusnya tidak usah dicatat, tapi langsung diamalkan. Begitulah filosofi belajar dari para Sepuh agar ilmu itu menyatu dalam diri kita yang selanjutnya kita dapat menikmati hasilnya, bahkan orang lain ikut merasakannya. Setiap amal (laku) kebaikan akan membawa kebaikan dan kenikmatan yang tidak dapat diuraikan dengan tulisan, bahkan kata-kata.

Ketika seorang pencari kebenaran dengan belajar dari sumber yang tidak jelas sanadnya, sangat dikhawatirkan kesesatan yang dialaminya. Ketika kesesatan itu disebarluaskan, didakwahkan, maka ia ikut menanggung dosa atas perbuatan orang lain seperti pernah disampaikan para perawi hadist rosul.

Ketika seseorang mendahulukan logika dan mengakhirkan hati nurani (qolbun latif) dalam menyikapi sesuatu maka seolah-olah ia melupakan keberadaan Alloh, karena yang muncul adalah perasaan paling benar dan menyalahkan orang lain. Sesuatu yang sangat bertentangan dengan karakter Nabi Muhammad SAW. yang dulu-duluan "menyalahkan diri sendiri" (peristiwa dengan Aisyah R.A) daripada menyalahkan orang lain.

07 June 2012

Pengajian Tajam dan Dalam oleh KH. Anwar Zahid

Mimbar dakwah dari para dai di penjuru tanah air saat ini sangatlah mudah di jumpai dan disaksikan melalui media internet. Dengan "mendompleng" situs terkenal youtube para uploader menyebarluaskan hasil rekamannya secara gratis. Diantara para dai itu adalah KH. Anwar Zahid dari Kanor - Bojonegoro. Dengan gaya hasnya yang tajam, blak-blakan dan dibawakan dengan lucu, Kyai Anwar Zahid mampu merebut simpati masyarakat santri terutama di pulau Jawa karena dibawakan dengan bahasa campuran Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Coba simak ceramah beliau disini :


01 June 2012

Ada apa dengan Pancasila ?

Tahukan Anda bahwa tanggal 1 Juni hari ini diperingati olah bangsa Indonesia sebagai hari lahirnya Pancasila. Banyak dari warga negara yang tahu bahwa hari ini 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, tapi tidak sedikit dan bahkan kebanyakan tidak tahu dan tidak perduli bahwa hari ini adalah hari lahirnya Pancasila.

Ada beberapa pertanyaan menggelitik yang perlu kita cermati tentang Pancasila.
1. Kalau hari ini Pancasila lahir, terus dimana ia dilahirkan ??
2. Siapa ibunya atau orang tuanya Pancasila yang melahirkan ??
3. Berapa bulan atau waktu Pancasila dikandung ??
4. Kenapa Pancasila dijadikan dasar negara oleh bangsa Indonesia bukan yang lain ??
5. Masih relevankah Pancasila sebagai dasar negara saat ini ketika Pancasila menjadi sebuah simbol negara, sementara pejabat negara dan aparatur negara dinilai oleh sebagian besar rakyat hanya menjadikan Pancasila untuk kegiatan seremonial kenegaraan belaka dan meninggalkan nilai-nilai Pancasila ketika aparat negara itu melakukan kecurangan-kecurangan politik, pelanggaran HAM, dan pelanggaran hukum yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila ???
6. Kenapa Pancasila juga ditentang oleh beberapa unsur masyarakat yang terus menerus mendengungkan konsep negara agama sebagai solusi dari rasa frustasi mereka terhadap masalah-masalah yang timbul di masyarakat ??

Untuk menjawab beberapa pertanyaan diatas maka diperlukan pemikiran yang jernih dan dingin tanpa mengedepankan emosi dan curiga. Pertanyaan nomer 1-4 sedikit bernada "meremehkan" kalau tidak boleh dibilang begitu namun dari sudut pandang tertentu pertanyaan itu tidaklah aneh, apalagi yang bertanya adalah anak didik kita dibangku Sekolah Dasar. Bahkan pertanyaan seperti itu haruslah dapat dijawab oleh para pendidik dengan arif dan gamblang. Dengan melihat buku-buku sejarah Indonesia maka pertanyaan 1-4 itu dapat dengan mudah dijelaskan.

Saat ini Pancasila dianggap sebagai dasar negara atau bahkan menjadi sebuah ideologi negara. Disebut dasar negara dan ideologi negara karena Pancasila mencakup dan memancarkan suatu pola rangkaian sistem pemikiran, cita-cita dan keyakinan bulat yang saling terkait secara logis. Tetapi ideologi bersumber kepada filsafat, dimana ideologi didahului oleh filsafat yang mencari hikmah kebenaran dan kebijaksanaan melalui perenungan, dan pemikiran dalam hidup dan kehidupan.

Karena Pancasila adalah simbol negara dan cita-cita bangsa maka Pancasila juga dirasa tidak bertentangan dengan agama manapun. Lha wong simbol thok. Tetenger lan Gendero (jawa) thok, kenapa harus dipermasalahkan ???

Coba diperhatikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Adakah perintah di dalam Al Qur'an maupun Bible yang mengatur dasar negara ? Saya yakin jawabnya tidak. Disana hanya menyebutkan teknik dan cara-cara membuat HUKUM, menyelesaikan masalah hukum dan bukan DASAR NEGARA ?
Lha hukum itu sendiri kalau di Indonesia masih memakai KUHAP bukan Pancasila kan?? memang harus dibedakan bukan. Kalau ingin merubah pedoman hukumnya kenapa harus menolak dan merubah Pancasila?? Bukankah KUHAPnya yang harus dirubah ?? Apakah merubah KUHAP menjadi hukum agama bertentangan dengan Pancasila ?? saya yakin jawabnya juga tidak, apalagi kalau kita mengembalikan lagi Piagam Jakarta bahwa "Ketuhanan yang Maha Esa, dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya".

Bukankah memungkinkan ketika sebuah negara mempunyai satu dasar negara tetapi mempunyai dua Undang-Undang Pidana dan Perdata bagi warganya, dimana yang satu memakai Hukum Islam bagi yang beragama Islam, dan yang satu lagi memakai KUHAP buatan Belanda bagi yang beragama selain Islam ???
Bukankah masing-masing aspirasi sudah terwakili disini ???