14 October 2009

Tips Usaha Toko Kelontong ( Mracang )

Tips Usaha Toko Kelontong ( Mracang )

Toko kelontong adalah usaha semi mandiri yang biasa dikelola di rumah atau di tempat usaha tertentu yang memungkinkan terjadi transaksi jual beli. Bisa saja berupa kios atau lapak-lapak kecil di pinggir jalan. Dikatakan semi mandiri karena disatu sisi pemilik dapat mengatur sendiri pembelian barangnya (kulakan) dan penjualannya tanpa di atur oleh orang lain. Akan tetapi toko kelontong, juga tergantung kepada pemasoknya atau tempat kulakan yang dirasa paling cocok dan murah karena akan dapat mempengaruhi keuntungan dalam berjualan. Ingatlah filosofi bisnis bahwa dalam berjualan harusnya membeli barang semurah-murahnya dan menjualnya dengan harga pasar atau kalo boleh dikatakan tinggi untuk memperoleh keuntungan yang besar.

Keuntungan toko kelontong

1. Dapat dilakukan di rumah sendiri
Usaha ini tidak memerlukan tempat yang khusus atau spesifik karena dapat dilakukan di rumah sendiri. Untuk usaha pemula, maka tidak harus membeli ruko (rumah toko) atau kios pasar yang harganya cukup tinggi bahkan sekarang dirasa cukup tinggi.

2. Tidak memerlukan tempat yang luas, dapat berupa kios kecil di rumah, cukup dengan ukuran 2X2 meter, atau bahkan dapat dengan ukuran 1X2 meter dalam bentuk rombong atau lapak

3. Bebas dari pungutan pajak, sehingga pemilik memungkinkan untuk dapat untung lebih banyak

4. Bebas dalam membeli barang (kulakan) dan menjualnya kepada pelanggan tanpa ada bagi hasil dengan seperti model franchise

5. Modalnya kecil, tidak membutuhkan modal yang banyak. Hanya dengan sebuah etalase kaca/kayu seharga 750 ribu dan ditambah modal kulakan 750 ribu, sudah cukup untuk membuka usaha ini.

6. Barang yang dikulak dapat datang sendiri, ketika toko sudah mulai jalan maka sales dari pemasok mulai berdatangan ke toko menawarkan dagangannya. Akan sangat menguntungkan ketika transaksi bersifat konsinyasi atau barang titipan dan akan dibayarkan ketika barang sudah laku pada tempo tertentu yang telah disepakati bersama.


Tips berjualan yang efektif dan efisien

1. Lokasi Strategis
Usahakan lokasi tempat usaha adalah lokasi yang strategis. Lokasi strategis adalah lokasi dimana di tempat itu banyak orang berkumpul atau lewat. Pasar, pinggir jalan raya, dekat stadion, dekat sekolahan, adalah diantara tempat-tempat strategis itu.

2. Tempat Kulakan
Tempat kulakan sangat berpengaruh besar terhadap keuntungan yang didapat dari penjualan, karena harga tempat kulakan adalah menjadi dasar penentuan harga barang-barang yang kita jual. Semakin harga di tempat kulakan itu rendah, semakin besar keuntungan yang akan didapat. Maka pintar-pintarlah memilih tempat kulakan. Untuk penjual yang pemula, tempat kulakan yang cocok memang memerlukan beberapa waktu untuk menentukannya, karena kita tidak tahu harga di masing-masing tempat kulakan. Biasanya, kita terpaksa harus mencoba untuk berbelanja di masing-masing tempat dimana para pedangan biasa melakukan kulakan meskipun beberapa item produk, sehingga kita pasti akan dapat membandingkan dimana tempat kulakan yang lebih murah. Pilih pula tempat kulakan yang sering mengadakan harga-harga promo dan sering memberikan bonus produk. Misalnya, jika kita belanja Rp. 200 ribu kita mendapatkan 1 poin, dimana poin itu akan dapat ditukar dengan belanja seharga Rp. 1000,-. atau tempat kulakan yang mau mengirimkan barang dagangannya kepada kita langsung. Misalnya produk-produk seperti air kemasan, air galon, LPG, minyak tanah, krupuk, dll sehingga kita tidak perlu repot-repot datang ke sana, cukup dengan menelpon barang sudah diantar.

3. Menentukan harga
Teknik menentukan harga begitu sangat penting dalam proses berjualan kita. Disana ada unsur pencitraan bagi pelanggan kita. Ketika citra murah sudah tertanam dalam benak pelanggan maka dengan sendirinya mereka akan terus datang kepada kita. Tapi sebaliknya, ketika citra mahal sudah terekam dalam benak pelanggan, maka akan sulit bagi kita untuk mengharapkan pembeli untuk datang berbelanja. Begitu pentingnya sampai-sampai banyak sekali teknik dalam menentukan harga. Misalnya, Mencari Pembanding Harga, Ketika kita mulai berjualan maka kita harus mengetahui harga barang dipasaran. Salah satu caranya adalah dengan sering jalan-jalan ke supermarket maupun menguping informasi untuk mengetahui harga barang di pasaran. Selanjutnya kita dapat yakin dalam menentukan harga dagangan kita. Ambil Untung Sedikit. Untuk penjual pemula, maka jangan sekali-kali mengambil untung yang besar, apalagi kompetitor jualan cukup dekat dengan lokasi jualan, cukup 100 - 200 rupiah per item produk, bahkan dimungkinkan dibawah 100 rupiah asal perputaran modal lancar. Hal ini sangat cocok untuk produk-produk yang harganya mudah diingat oleh pembeli, misalnya produk sembako, gula, beras, telor, tepung, minyak, mie dll. Untuk menyiasatinya kita perlu Mengacak Keuntungan dengan menentukan keuntungan harga yang lebih besar pada produk-produk yang perputaraanya agak lambat atau tidak mudah dihafalkan pelanggan. Misalnya, produk aneka sabun, bumbu masak, sandal, aneka makanan, jajanan, dll. Teknik yang lain adalah dengan Model Potong Harga, jika membeli dalam jumlah satuan (eceran) maka harganya lebih mahal daripada jumlah dalam bentuk partai, dan pembelian partai akan diberi harga yang lebih murah dari eceran. Misalnya, harga Mie Goreng eceran per biji 1300 rupiah, maka bila membeli lima biji harganya akan dikalikan lima tapi dipotong seratus, sehingga harusnya pembeli membayar 6500 dirubah menjadi 6400. Dalam pikiran yang membeli, pasti terlintas bahwa membeli di toko ini termasuk murah. Demikian pula teknik potong harga ini dapat diberlakukan untuk barang-barang yang lain. Model Menampilkan Harga dapat pula dilakukan dengan membuat semacam daftar atau informasi harga pada barang-barang jualan kita. Dengan menampilkan harga barang, maka akan lebih meyakinkan pembeli bahwa harga di toko ini cukup murah karena toko berani menampilkan harga dan pembeli dapat memastikan uang yang akan dikeluarkan atau dibelanjakan.

5. Variasi Dagangan dan Kelengkapan Dagangan
Lengkapilah jenis atau varian dari masing-masing barang, ingat bukan jumlah kuantitasnya barang, tapi variasi barang yang banyak meskipun jumlah masing-masing jenis tidak banyak. Semakin bervariasi atau lengkap jenis barang dagangan akan membuat pelanggan merasa banyak pilihan barang dan pilihan harga. Variasi dan kelengkapan dagangan akan menjadi persepsi di mata pelanggan sebagai "toko lengkap" yang dapat menjadi toko pertama (jujugan=jawa)yang di datangi otomatis toko akan meningkatkan transaksi penjualannya.

6. Nebengnya Usaha Lain
Toko dapat memberi tempat usaha lain untuk nebeng dengan toko kelontong ini, misalnya jualan pulsa, jasa loundry, jasa pengurusan perpanjangan SIM/STNK, jasa pengurusan paspor, jasa penyewaan mobil, dll. Usaha lain seperti ini dapat dilakukan sendiri atau mungkin dilakukan oleh orang lain. Meskipun jasa itu mungkin bukan kita yang menjalankan tapi kita dapat mengambil keuntungan dari kesepakatan toko dengan pelaku jasa yang akan memberi tip kepada toko bila jasanya laku.

No comments: