Suatu ketika seorang ayah sangat jengkel dengan kelakuan anaknya yang emosional dan suka membuat ribut dengan orang lain. Pada hari yang ditunggu-tunggu ayah itu, ia berusaha menasehati anaknya yang masih tidak dapat menahan amarahnya. Ia berkata pada anaknya :" Hai anakku, kalau kamu marah coba lampiaskan marahmu dengan mengambil paku dan tancapkan paku pada kayu itu. Begitu seterusnya sampai reda amarahmu".
Benar juga, anak itu mengikuti saran ayahnya. Dipakunya kayu itu dengan palu sampai ia puas dengan amarahnya. Saat reda sang ayah kembali berkata : "Hai anakku seteleh kamu sadar dengan apa yang kamu perbuat tadi, maka cabutlan kembali paku itu dan letakkan pada tempatnya semula". Ketika anaknya selesai mencabuti seluruh paku yang ditancapkan kembali sang ayah berkata : "Lihatlah anakku, kayu yang telah engkau tancapi paku itu meninggalkan lubang meskipun paku itu sudah tidak ada pada dirinya, Begitu juga dengan manusia, ketika kamu menyakiti orang lain, dan orang lain itu sudah memaafkanmu, tapi sungguh, luka itu akan tetap berbekas pada orang itu. Oleh karena itu usahakan, kamu sekali-kali jangan membuat sakit orang lain, karena perbuatanmu yang telah lalu akan selalu membekas pada orang yang kamu sakiti."
No comments:
Post a Comment